menu

Senin, 17 Agustus 2015

PUISI KALIURANG

Kaliurang dan jejak yang Hilang


Kaluirang dan Jejak yang Hilang
Kau yang tertegun di pinggir gerbang itu
Bagai menebarkan sayap rindu yang selalu baru
Tajam matamu bak sepasang mata elang
Sepotong hati luruh dijalan simpang
di sini tak ada cinta terlarang
 Dingin kaliurang terhapus oleh hangat nafasmu
Erat genggaman tanganmu membakar nafasmu
Hijau cagar alam menghujaukan seluruh semangatku
Dan aku ingin selalu dekat denganmu
Biar rindu bertindih rindu
Meskipun puncak gunungmu berkabut kelabu
Kopikental dan pondok bambu
Ayam goreng dan sambal terasi kesukaanku

Semakin enak di sela lirih  bisikanmu
menuruni lereng gunung dalam kubus malam
Diantara bicara yang semakin diam
rupa-rupanya ada harapan yangterdiam
Karena menjelang esok paagi
Kau cumalah mimpi yang tak pernah jadi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar