menu

Minggu, 26 April 2015

unsur puisi


Pengertian Puisi
 Puisi adalah ungkapan perasaan atau pikiran penyairnya yang dirangkai menjadi suatu bentuk tulisan yang mengandung makna.
Puisi juga bisa diartikan sebagai sebuah imajinasi kata yang didapat dari sebuah  pengalaman atau dari sebuah gagasan, dan di susun menggunakan pilihan kata atau bahasa yang berirama dan mengutamakan kualitas estetikanya.
  Puisi dalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya.
Pembagian Puisi
*      Puisi Lama
        Puisi lama mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
        a. Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya atau anonim
        b. Disampaikan dari mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
     c. Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah bari tiap bait, jumlah suku kata maupun irama.
Aturan-aturan dalam puisi lama:
a. Jumlah kata dalam 1 baris
b. Jumlah baris dalam 1 bait
c. Rima (Persajakan)
d. Banyak suku kata tiap baris
e. Irama





        Jenis-Jenis puisi lama          
        1. Mantra: berisi ucapan-ucapan yang dipercaya memiliki kekuatan gaib.
        2. Pantun: Puisi yang bersajak a-b-a-b, tiap bait terdiri dari 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-  12 suku kata, 2 (1-2) baris awal adalah sampiran, 2 (3-4) baris berikutnya sebagai isi.
*      Puisi Baru
        Puisi baru memiliki ciri-ciri:
        a. Bentuknya rapih dan simetris
        b. Mempunyai persajakan akhir yang teratur.
        c. Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain.
        d. Sebagian besar puisi 4 seuntai.
        e. Tiap-tiap barisnya atas sebuah gastra.
        f. Tiap gatranya terdiri atas 2 kata. Sebagian besar setiap kata menggunakan 4-5 suku kata.

Jenis puisi Baru
A. Isinya
1. Balada: berisi cerita.
2. Himne: berisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
3. Ode: Puisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
4. Epigram: berisi tuntunan/ ajaran hidup.
5. Romansa: berisi luapan perasaan cinta kasih.
6. Elegi: berisi perasaan kesedihan.
7. Satire: berisi sindiran/kritik.


B. Bentuknya
1. Distikon: Tiap baitnya terdiri 2 baris (2 seuntai)
2. Terzina: Tiap baitnya terdiri 3 baris (3 seuntai)
3. Kuatrain: Tiap baitnya terdiri 4 baris (4 seuntai)
4. Kuint: Tiap baitnya terdiri 5 baris (5 seuntai)
5. Sektet: Tiap baitnya terdiri 6 baris (6 seuntai)
6. Septime: Tiap baitnya terdiri 7 baris (7 seuntai)
7. Okatf/Stanza: Tiap baitnya terdiri 8 baris (8 seuntai)
8. Soneta: Puisi yang terdiri dari 14 baris yang terbagi 2
Unsur Intrinsik Puisi
1. Tema Gagasan utama dari puisi.
2. Tipografi Tatanan larik,bait,kalimat,frase,kata,dan bunyi.
3. Amanat Sesuatu yang ingin disampaikan penyair.
4. Nada adalah sikap penyair terhadap pembaaca
5. Rasa
6. Perasaan
7. Ennjabemen Pemotongan kalimat.
8. Kata konkert Kata bermakna denotasi.
9. Diksi Pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan dalam puisi.
10. Akulirik Tokoh laku penyair di dalam puisi.
11. Rima:Pengindah puisi dalam bentuk pengulangan bunyi baik awal,tengah,maupun akhir.
12. Majas adalah bahasa kias yang dipergunaka untuk meningkatkan kesan atau efek bagi pembaca










ringkasan materi sem2



MATERI SEMESTER 2


BAHASA INDONESIA

Disusun oleh:
Nama:Shessa Novyanzah Rahmadhani
Kelas:7D
No.Absen:30

SMP NEGERI 10 YOGYAKARTA
JALAN TRITUNGGAL 2
KATA PENGANTAR

Assallamuallaikum Wr.Wb , pada tugas saya kali ini saya akan membahas seputar kumpulan - kumpulan materi pada semester 2. Mulai dari wawancara sampai cara pembacaan cerpen. Semoga tugas saya kali ini mudah untuk dipahami dan menarik. Cukup sekian dari saya , terimakasih . Wassallamuallaikum Wr.Wb



1)WAWANCARA

A.    Pengertian Wawancara
wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan narasumber untuk memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal.
*Pewawancara adalah orang yang mengajukan pertanyaan.
*Narasumber adalah orang yang memberikan jawaban atau pendapat atas pertanyaan pewawancara. Narasumber juga biasa disebut dengan informan.
*Orang yang bisa dijadikan sebagai narasumber adalah orang yang ahli di bidang yang berkaitan dengan imformasi yang kita cari.
B. Jenis-jenis wawancara
1). Wawancara serta merta
Wawancara serta merta adalah wawancara yang dilakkan dalam situasi yang alamiah. Prosesnya terjadi seperti obrolan biasa tampa pertanyaan panduan.
2). Wawancara dengan petunjuk umum
Wawancara dengan petunjuk umum adalah wawancara dengan berpedoman pada pokok-pokok atau kerangka permasalahan yang sudah dibuat terlebih dahulu.
3). wawancara berdasarkan pertanyaan yang sudah dibakukan. dalam hal ini pewawancara mengajukan pertanyaan berdasarkan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan atau dibakukan.
C. Tahap Tahap Wawancara
1). Tahap Persiapan
a. Menentukan maksud atau tujuan wawancara (topik wawancara).
b. Menentukan informasi yang akan di kumpulkan atau didata.
c. Menentukan dan menghubungi nara sumber.
d. Menyusun daftar pertanyaan.

2). Tahap Pelaksanaan
a. Mengucap salam
b. Memperkenalkan diri.
c. Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara.
d. Menyampaikan pertanyaan dengan teratur.
e. Mencatat dan merekam pokok-pokok wawancara.
f. Mengahiri dengan salam dan meminta kesediaan narasumber untuk dapat dihubungi kembali jika ada yang perlu dikomfirmasi atau dilengkapi.

3). Tahap Penyusunan Hasil Wawancara. laporan wawancara terdiri dari bagian bagian sebagai berikut.
a. Tema atau topik wawancara.
b. Tujuan atau maksud dari wawancara.
c. Identitas narasumber.
d. Ringkasan isi wawancara.Isi wawancara dapat ditulis dalam bentuk dialog atau dalam bentuk narasi.

C. Beberapa Hal Yang Harus Dihindari Ketika Proses Wawancara Berlangsung
a. Menyampaikan pertanyaan yang sudah umum atau pasti jawabannya.
b. Menanyakan pertanyaan yang inti jawabannya sama dengan pertanyaan sebelumnya.
c. Meminta narasumber untuk mengulang-ulang jawabannya.
d. Memotong pembicaraan narasumber.
e. Bersikap lebih pandai dari narasumber.

D. Contoh Wawancara

·        Pewawancara: "Selamat siang Pak! Apakah kita bisa memulai wawancaranya sekarang?"
·        Narasumber (kepsek): "Oh, ya. Silahkan!"
·        Pewawancara: "Jadi, untuk Bapak maklumi, tujuan wawancara ini adalah untuk mengetahui kesiapan dari para siswa maupun guru dalam pelaksanaan ujian kali ini"
·        Narasumber (kepsek): "Silahkan teruskan"
                 
·        Pewawancara: "Sejauh ini, apa saja yang sudah dipersiapkan untuk menyambut ujian yang sebentar lagi akan dilaksanakan?"
·        Narasumber (kepsek): "Persiapan yang kami lakukan adalah memberikan les-les tambahan atau pengayaan dan mengurangi bahkan menghentikan beberapa kegiatan ekstrakulikuler untuk sementara."

·        Pewawancara: "Menurut pantauan Bapak, bagaimana tentang kesiapan dari siswa?"
·        Narasumber (kepsek): "Saya rasa para siswa sudah cukup siap."
   
·        Pewawancara: "Baiklah Pak! Saya rasa imformasi yang saya butuhkan sudah cukup. Terimakasih atas waktu dan kesediaan Bapak. Selamat siang."
·        Narasumber (kepsek): "Sama-sama. Selamat siang."




2)Menceritakan Tokoh Idola
A.    Menceritakan Tokoh Idola
1. Pengertian Tokoh Idola
Tokoh Idola adalah sesosok orang, kelompok orang yang karena suatu kelebihan yang dimilikinya sehingga dapat menarik perhatian seseorang. Tentunya kita mempunyai sesosok tokoh idola yang kita puji-puji saat ini. Tokoh idola itu bisa jadi seorang bintang film, penyanyi, orang tua, guru, grup band, tokoh politik, tokoh masyarakat dan lain-lain.

2. Mengidentifikasi identitas dan keunggulan tokoh idola serta alasannya
Ketika kita telah mengidolakan seseorang, tentunya ada suatu keingintahuan kita untuk dapat mengenal identitas tokoh yang dimaksud. Identitas itu dapat diperoleh dari berbagai macam sumber. Selain itu, kita juga biasanya mengetahui keunggulan apa yang dimiliki tokoh idola tersebut, mungkin dari segi keahliannya dalam bernyanyi, sifatnya yang baik hati, wajah yang menarik dan lain sebagainya. Untuk dapat mengidentifikasi tokoh idolamu, coba baca dan perhatikan contoh naskah dibawah ini.

3.Tokoh Idola

Jika ditanya mengenai tokoh idola, Saya cenderung mengidolakan kelompok musik nasyid Edcoustic. Grup nasyid ini digawangi oleh dua orang, yakni Aden sebagai Vokalis dan Eggie sebagai gitaris. Meskipun aliran musik nasyid yang mereka bawakan bergenree akustik, namun saya merasakan ada sentuhan yang sangat dalam ketika saya mendengarkan lagu-lagunya.
Lagu yang paling saya suka adalah lagu yang berjudul Muhasabah Cinta, lagu ini berisi tentang pengakuan seseorang yang kurang menyukuri suatu nikmat yang diberikan Allah SWT, Apalagi aku sangat menyukai salah satu liriknya yang berbunyi, “Butir-butir cinta air mataku, teringat semua yang Kau beri untukku. Ampuni khilaf dan salah selama ini ya Illahi, Muhasabah cintaku.”
Nah, bahkan lirik-lirik lagu Edcoustic sering saya update di dalam status facebook saya. Dan tak sedikit teman di facebookku yang memberikan jempolnya pada statusku. Pokoknya, Edcoustic itu top banget deh!
(Alvian Kurniawan)


4. Ciri-ciri Cerita Tokoh Idola
Dilihat dari contoh cerita di atas, diketahui bahwa ketika bercerita tentang tokoh idola terdapat beberapa ciri, yaitu:
a. Ditulis dengan bahasa yang ekspresif,
b. Mempergunakan tokoh orang pertama untuk si pencerita, dan tokoh orang ketiga sebagai tokoh yang diidolakan.
c. Bersifat naratif-deskriptif atau cerita yang memberikan suatu gambaran,
d. Mengandung hubungan kausalitas atau sebab-akibat.





5.Contoh cerita tokoh idola


Ochi Rosdiana

Ochi Rosdiana memiliki nama asli Neneng Rosdiana.Tempat dan tanggal lahir Lebak,24 Januari 1999.Ochi adalah artis yang bertalenta tinggi , ia dapat menari,menyanyi,dan juga dapat bela diri.Ochi adalah mantan personil JKT 48.Ia keluar dari JKT 48 karena ingin mengasah bakat nya di bidang acting.Di usia yang sangat muda kemampuan acting nya sudah sangat luar biasa.Sinetron pertama yang ia perankan berjudul Ronaldowati berperan sebagai Nyingnying.Ia pun terus menunjukkan bakatnya itu , dan sekarang ia sukses dengan memerankan tokoh Pitaloka dalam sinetron berjudul 7 Manusia Harimau , merupakan sinetron yang diangkat dari sebuah novel karya Motinggo Busye. Tokoh Pitaloka telah menjadi perhatian bagi masyarakat Indonesia.Saya menyukai artis cantik Ochi Rosdiana ini ,karena di usia nya yang masih sangat muda ia mampu mendalami karakter nya dalam bermain suatu drama/sinetron.







3)Biografi


Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang. Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekedar daftar tanggal lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang, biografi juga bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut. Dalam biografi tersebut dijelaskan secara lengkap kehidupan seorang tokoh sejak kecil sampai tua, bahkan sampai meninggal dunia. Semua jasa, karya, dan segala hal yang dihasilkan atau dilakukan oleh seorang tokoh dijelaskan juga.
Tokoh merupakan seseorang yang terkemuka dan disegani oleh orang yang mengidolakannya. Seorang tokoh dapat berasal dari berbagai macam profesi, misalnya tokoh pemerintahan, tokoh kebudayaan, tokoh politik, tokoh keartisan, dan tokoh keagamaan. Kamu dapat mengetahui dan mengenal lebih dekat tokoh tersebut melalui sebuah buku biografi tokoh.
Biografi adalah karangan sejarah hidup seorang tokoh yang ditulis oleh orang lain. Apabila biografi itu ditulis oleh tokoh tersebut disebut dengan autobiografi. Membaca biografi dapat memberikan manfaat, mulai dari mengetahui hal yang menarik dan mengesankan dari perjalanan hidup tokoh, hingga pembelajaran dari pengalaman hidup sang tokoh.
Teknik Membaca Intensif
Dalam membaca biografi seseorang, diperlukan teknik membaca secara intensif. Membaca intensif merupakan kegiatan membaca yang dilakukan secara saksama, teliti, dan mendalam tentang segala sesuatu yang tertulis pada teks dengan tujuan untuk memahami isi bacaan secara utuh. Teknik membaca intensif untuk membaca buku biografi, diperlukan untuk menemukan hal-hal yang baik dan yang tidak baik dari seorang tokoh. Hal-hal baik dari tokoh tersebut dapat dicontoh dan diteladani sebagai sumber motivasi diri untuk berbuat yang lebih baik. Hal yang tidak baik menjadi pelajaran untuk tidak dilakukan oleh pembaca biografi tersebut.
Pada saat membaca buku biografi seorang tokoh, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
a. Judul biografi.
b. Hal menarik dan mengesankan dari perjalanan hidup tokoh.
c. Hal yang mengagumkan dan mengharukan dari kehidupan tokoh.
d. Hal yang dapat dicontoh dari tokoh untuk kehidupan sendiri.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis biografi adalah hal-hal sebagai berikut:
  • Tokoh yang dipilih adalah tokoh idola sehingga pengetahuan tentang tokoh tersebut dapat sangat mendalam dan detil
  • Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang tokoh tersebut, baik dari unsur sejarah maupun rutinitas terkininya bila ia masih hidup
  • Tentukan hal apa yang ingin dikedepankan dari tokoh yang dipilih ini dan sebaiknya adalah hal yang menarik bagi masyarakat luas












Contoh biografi:
Biografi Drs. H. Mohammad Hatta

Lahir di Fort de Kock,  Sumatera Barat, 12 Agustus 1902 – meninggal di Jakarta, 14 Maret 1980 pada umur 77 tahun, adalah pejuang, negarawan, dan juga Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Ia mundur  dari jabatan wakil presiden pada tahun 1956, karena berselisih dengan Presiden Soekarno. Hatta dikenal Sebagai Bapak  Koperasi  Indonesia. Bandar Udara   Internasional Jakarta  menggunakan namanya sebagai penghormatan terhadap   jasanya sebagai salah seorang proklamator kemerdekaan Indonesia.

Nama yang diberikan oleh orangtuanya  ketika dilahirkan adalah Muhammad Athar. Anak perempuannya bernama Meutia Hatta menjabat sebagai Mentri Negara Pemberdayaan Perempuan dalam Kabinet Indonesia Berdatu pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia dimakamkan di Tanah  Kusir, Jakarta.

Bung Hatta adalah nama salah seorang dari beribu pahlawan yang pernah memperjuangkan kemerdekaan dan kemajuan Indonesia.  Sosok Bung Hatta  telah menjadibegitu dekat dengan hati rakyat Indonesia karena perjuangan dan sifatnya yang begitu merakyat. Besarnya peran beliaudalam perjuangan negeri ini ehingga disebut sebagai salah seorang “The Founding     Father’s of Indonesi”.

berbagai tulisan dan kisah perjuangan Muhammad Hatta telah ditulis dan dibukukan, mulai  dari masa kecil, remaja, dewasa  dan perjuangan beliau untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Namun dalam hal yang rasanya perlu sedikit digali dan dipahami, yaitu melihat Bung Hatta  sebagai tokoh organisasi san partai politik . hal ini dikaitkan dengan usaha    melihat perkembangan kegiatan dan ketokohan beliau di dunia politik Indonesia saat ini. Maka pantas rasanya kita ikut melihat perjuangan dan perjalanan kegiatan politik  Bung Hatta.

Setelah perng dunia I berakhir generasi muda Indonesia yang berprestasi makin banyak yang mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan luar negeri seperti di Belanda dan Kairo (Mesir). Hal ini diperkuat dengan dibelakukanya politik balas budi oleh Belanda. Bung Hatta adalah  salah seorang pemuda yang beruntung , beliau mendapat kesempatan belajar di Belanda. Jika kita memperhatikan semangat berorganisasi  Bung Hatta, sebenarnya telah tumbuh sewaktu beliau berada di Indonesia. Beliau pernah menjadi ketua Jong Sumatera  (1918-1921) dan semngat ini makin membara dengan asahan dari kultur pendidikan Belanda / Eropa yang bernafas demokrasi dan keterbukaan












4)Pengertian Gagasan Dan Paragraf

Gagasan Utama dan kalimat utama

Gagasan Utama atau ide pokok merupakan pernyataan yang menjadi inti pembahasan. 
Gagasan utama terdapat pada kalimat utama dalam setiap paragraf. Letaknya biasanya terdapat pada awal atau akhir paragraf. Ada juga gagasan utama yang terletak di tengah paragraf bila paragraf tersebut termasuk paragraf deskripsi. Bila paragrafnya bersifat paragraf campuran, gagasan utamanya ada di awal dan di akhir paragraf. 
Ciri khusus kalimat utama adalah memiliki makna paling umum di antara kalimat-kalimat lain yang terdapat pada paragraf yang sama.
Ciri gagasan utama, kalimat-kalimat yang terdapat dalam suatu paragraf hanya terfokus pada isi dari topik paragraf. Kalimat utamanya pun tersebar pun mendominasi paragraf 

Contoh Gagasan Utama dalam paragraf:

Rumah tempat tinggalku sangat menyenangkan. Aku bersama kakak dan adik-adikku merasa tenteram berada di rumah. Kami bisa berdiskusi, bercengkerama, dan kadang bersendau gurau tentang berbagai hal. Teman-temanku juga merasa betah bila belajar di rumahku. Tempatnya memang nyaman, jauh dari kebisingan suara mobil, dan tetangganya ramah.

Kalimat utamanya adalah :
Rumah tempat tinggalku sangat menyenangkan.

Gagasan utamanya adalah :
 Faktor-faktor yang menyebabkan rumahku menyenangkan

Gagasan Penjelas
Gagasan penjelas adalah gagasan yang fungsinya menjelaskan gagasan utama. Gagasan penjelas umumnya dinyatakan oleh lebih dari satu kalimat. Kalimat yang mengandung gagasan penjelas disebut kalimat penjelas.
Ciri Gagasan Penjelas, kalimat-kalimat yang terdapat dalam suatu paragraph berisi penjelasan dari topik utama yang dibahas di paragraf gagasan utama

Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan selanjutnya di ikuti oleh kalimat kalimat penjelas untuk mendukung kalimat utama.
ciri-ciri paragraf deduktif
1.     kalimat utama berada di awal paragraf.
2.     kalimat disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan penjelasan.
contoh paragraf deduktif
Kegiatan ultah panser biru yang ketiga bahkan mencapai klimaksnya.Ketika mereka menggelar jalan santai selupuh ribu peserta bahkan membirukan kota Semarang.Apalagi panitia telah menyiapkan doorprize besar besaran.Ada motor , TV , kulkas , VCD player , tape dan ratusan hiburan lainnya.
Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah armada yang banyak tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan sangat minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir, dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwenang dalam mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.

Pengertian Paragraf induktif adalah paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas.
Adapun ciri-ciri paragraf induktif Sbb
  • Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
  • Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
  • Kesimpulan terdapat di akhir paragraf
  • Menemukan Kalimat Utama, Gagasan Utama, Kalimat Penjelas
    Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraf
  • Gagasan Utama terdapat pada kalimat utama
  • Kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama, yakni yang mengungkapkan peristiwa-peristiwa khusus
  • Kalimat penjelas merupakan kalimat yang mendukung gagasa utama.
Jenis Paragraf Induktif :
1.     Generalisasi
2.     Analogi
3.     Klasifikasi
4.     Perbandingan
5.     Sebab akibat (terbagi menjadi tiga jenis)
  • Sebab akibat
  • Akibat sebab
  • Sebab akibat 1 akibat

5)Kalimat Langsung dan Tidak langsung

Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang diucapkan secara langsung kepada orang yang dituju. Kalimat langsung ditandai dengan pemakaian tanda petik (" ... ").
Contoh : Ibu Guru berkata , "Kerjakan soal di buku latihan masing-masing!"
Itulah contoh kalimat langsung.
Kalimat Tak Langsung
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan apa yang diucapkan orang.
Contoh : Pak Guru berpesan agar kami lebih giat belajar setiap hari.










6)Memo
         Memo Resmi                       Memo Tidak Resmi
                       
Memo merupakan pesan ringkas, yaitu pesan yang ditulis oleh seseorang dengan sangat singkat, jelas, namun mudah untuk dipahami. Bedasarkan pemakaiannya, memo ada dua macam. Ada memo yang bersifat resmi(vertical) dan ada pula memo yang bersifat bersifat pribadi (tidak resmi)/(horizontal). Memo bersifat resmi digunakan sebagai surat pernyataan dalam hubungan resmi dari seorang pimpinan kepada bawahannya. Memo ini sering kali dijumapai diatas meja kantor. Sedangkan Memo yang bersifat pribadi ialah digunakan sebagai nota atau surat pernyataan tidak resmi antar orang tua dan anak, antar saudara, teman, atau kenalan yang memiliki hubungan cukup dekat/akrab. Memo ini sering kali dijumpai di depan cermin, tertempel depan pintu kulkas dan sebagainya.
Ciri - Ciri Memo :

a.      Bahasanya singkat,jelas dan padat.
b.     Memo ditulis tidak selalu menggunakan bahasa baku.
c.      Surat khusus yang dibuat khusus untuk keperluan dalam kantor/organisasi.
d.     Dilihat dari peredaran nya,sebuah kantor/organisasi dapat menyampaikan memo secara horizontal maupun secara vertical.
e.      Penyampaian secara horiszontal merupakan penyamparan memo kepada pihak yang memiliki jabatan setara.
f.       Penyampaian secara vertical merupakan penyampaian memo dari atasan kepada bawahan/sebaliknya untuk mengingatkan/memerintahkan sesuatu.
g.      Merupakan bentuk komunikasi yang berisi saran,arahan/penerangan mengenai sesuatu hal.
h.     Memiliki bagian surat yang lebih sederhana dibandingkan dengan surat resmi pada umum nya,terutama dalam isi surat.
i.        Karena peredaran nya yang terbatas,memo biasanya tidak mencantumkan identitas kantor,seperti nama kantor,nomor telepon,faksimile,dan kode pos secara lengkap.
Fungsi Memo

Memo tentu saja berfungsi sebagai bentuk komunikasi yang berisi arahan, saran atau keterangan tentang sesuatu hal agar apa yang kita maksud tersampaikan dengan cepat dan tepat.
Bagian-bagian memo :

Memo terdiri dari tiga bagian, yaitu kepala memo badan memo dan isi memo. Kepala memo berisi : nama, alamat (biasanya disertakan logo/lambing instansi yang membuat memo tersebut), nama penerima. Badan memo berisi : isi dari memo (pesan singkat, informasi atau perintah dalam kalimat pendek). Kaki memo : berisi tanggal, nama dan paraf pembuat memo.











6)Menanggapi Cara Pembacaan Puisi
Pengertian Puisi, Struktur Puisi dan jenis-Jenis Puisi  Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. Puisi adalah karya sastra tertulis yang paling awal ditulis oleh manusia. (Herman Waluyo). Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif). (Sumardi).

Pengertian lain dari puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh daya pikat (James Reevas). Puisi merupakan ungkapan pikiran yang bersifat musikal (Thomas Carlye). Puisi merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, digubah dalam wujud yang paling berkesan (Pradopo). Puisi merupakan bentuk  pengucapan gagasan yang bersifat emosional dengan mempertimbangkan efek keindahan (Herbert Spencer)








Ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan oleh sang pembaca antara lain:

1.     Vokal
Hal pertama yang paling urgen dalam membacakan puisi.Suara yang lantang,bersih dan jernih akan sangat berpengaruh dalam mengucapkan sebuah puisi.
Vokal mencakup hal:
a.      Artikulasi: Pengucapan kaata yang utuh dan jelas,bahkan di setiap huruf nya.
b.     Diksi: Pengucapan kata demi kata dengan tekanan yang bervariasi dan rasa.
c.      Tempo: Cepat lambatnya pengucapan.
d.     Dinamika: Lemah kerasnya suara.
e.      Modulasi: Mengubah (perubahan) suara dalam membaca puisi.
f.       Intonasi: tekanan dan laju kalimat yang harus diperhatikan.
g.      Jeda: Pemenggalan sebuah kalimat dalam puisi.
h.     Pernafasan: Membaca puisi biasanya dengan pernafasan perut.

Kriteria pembacaan puisi:

1)   Penjedaan
2)   Intonasi
3)   Ekspresi
4)   Gestur/gerakan anggota tubuh

Citraan
 Citraan adalah gambaran angan dalam puisi.
·        Angan:imajinasi,halusinasi,khayalan
·        Macam-Macam Citraan:

a.      Citraan visual adalah citraan penglihatan/visual imagery yang bisa dilihat.Contoh:Lihatlah air mata para bocah.aku terjatuh di selokan.
b.     Citraan pendengaran (auditory imagery) contoh:Lonceng gereja memanggil-manggil,jam dinding yang berdetak,kicauan burung yang bertengger di dahan.
c.      Citraan perabaan adalah citraan yang berkaitan dengan kulit,halus,kasar.Contoh:Tangan yang halus seperti sutra.
d.     Citraan penciuman (olfactory imagery­) contoh:Bau limbah yang menyengat.
e.      Citraan perasaan berkaitan dengan diri sendiri contoh:Sedih,susah,senang.
f.       Citraan Pencecapan contoh:manis,asin,asam.




























7)Menanggapi Cara Pembacaan Cerpen

Cerpen / cerita pendek (short story) adalah jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita tentang manusia dan seluk beluknya lewat tulisan pendek.
Unsur (Intrinsik) dalam Cerpen        :


1. Tema
Yaitu gagasan inti. Dalam sebuah cerpen, tema bisa disamakan dengan pondasi sebuah bangunan. Tidaklah mungkin mendirikan sebuah bangunan tanpa pondasi. Dengan kata lain tema adalah sebuah ide pokok, pikiran utama sebuah cerpen; pesan atau amanat. Dasar tolak untuk membentuk rangkaian cerita; dasar tolak untuk bercerita.

Tidak mungkin sebuah cerita tidak mempunyai ide pokok. Yaitu sesuatu yang hendak disampaikan pengarang kepada para pembacanya. Sesuatu itu biasanya adalah masalah kehidupan, komentar pengarang mengenai kehidupan atau pandangan hidup si pengarang dalam menempuh kehidupan luas ini. Pengarang tidak dituntut menjelaskan temanya secara gamblang dan final, tetapi ia bisa saja hanya menyampaikan sebuah masalah kehidupan dan akhirnya terserah pembaca untuk menyikapi dan menyelesaikannya.
Secara tradisional, tema itu bisa dijelaskan dengan kalimat sederhana, seperti: 1. Kejahatan pada akhirnya akan dikalahkan oleh kebaikan. 2. Persahabatan sejati adalah setia dalam suka dan duka. 3. Cinta adalah energi kehidupan, karena itu cinta dapat mengatasi segala kesulitan. Dan lain sebagainya.
Cerpen yang baik dan besar biasanya menyajikan berbagai persoalan yang kompleks. Namun, selalu punya pusat tema, yaitu pokok masalah yang mendominasi masalah lainnya dalam cerita itu. Misalnya cerpen “Salju Kapas Putih” karya Satyagraha Hoerip. Cerpen ini melukiskan pengalaman “aku” di negeri asing dengan baik sekali, tetapi secara tajam cerpen ini menyorot masalah moral. Tokoh “aku” dapat bertahan dari godaan berbuat serong karena pertimbangan moral.
2. Alur atau Plot
Yaitu rangkaian peristiwa yang menggerakkan cerita untuk mencapai efek tertentu. Banyak anggapan keliru mengenai plot. Sementara orang menganggap plot adalah jalan cerita. Dalam pengertian umum, plot adalah suatu permufakatan atau rancangan rahasia guna mencapai tujuan tertentu. Rancangan tentang tujuan itu bukanlah plot, akan tetapi semua aktivitas untuk mencapai yang diinginkan itulah plot.
Atau, secara lebih gamblang plot adalah –menurut Aswendo Atmowiloto- sebab-akibat yang membuat cerita berjalan dengan irama atau gaya dalam menghadirkan ide dasar.
Semua peristiwa yang terjadi di dalam cerita pendek harus berdasarkan hukum sebab-akibat, sehingga plot jelas tidak mengacu pada jalan cerita, tetapi menghubungkan semua peristiwa. Sehingga Jakob Sumardjo dalam Seluk-beluk Cerita Pendek menjelaskan tentang plot dengan mengatakan, “Contoh populer menerangkan arti plot adalah begini: Raja mati. Itu disebut jalan cerita. Tetapi raja mati karena sakit hati, adalah plot.”
Dalam cerpen biasanya digunakan plot ketat artinya bila salah satu kejadian ditiadakan jalan cerita menjadi terganggu dan bisa jadi, tak bisa dipahami. Adapun jenis plot bisa disederhanakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1.     Plot keras, jika akhir cerita meledak keras di luar dugaan pembaca. Contohnya: cerpen-cerpen Anton Chekov, pengarang Rusia legendaris, cerpen-cerpen Trisnoyuwono yang terkumpul dalam Laki-laki dan Mesiu, cerpen-cerpen Subagio Sastrowardoyo dalam kumpulannya Kejantanan di Sumbing.
2.     Plot lembut, jika akhir cerita berupa bisikan, tidak mengejutkan pembaca, namun tetap disampaikan dengan mengesan sehingga seperti terus tergiang di telinga pembaca. Contoh, cerpen Seribu Kunang-kunang di Manhattan karya Umar Kayam, cerpen-cerpen Danarto dalam Godlob, dan hampir semua cerpen Guy de Maupassant, pengarang Perancis menggunakan plot berbisik.
3.     Plot lembut-meledak, atau plot meledak-lembut adalah campuran plot keras dan lembut. Contoh: cerpen Krawang-Bekasi milik Gerson Poyk, cerpen Bulan Mati karya R. Siyaranamual, dan cerpen Putu Wijaya berjudul Topeng bisa dimasukkan di sini.
Adapun jika kita melihat sifatnya, maka ada cerpen dengan plot terbuka, plot tertutup dan cempuran keduanya. Jadi sifat plot ada kalanya:
1.     Terbuka. Jika akhir cerita merangsang pembaca untuk mengembangkan jalan cerita, di samping masalah dasar persoalan.
2.     Tertutup. Akhir cerita tidak merangsang pembaca untuk meneruskan jalan cerita. Contoh Godlobnya Danarto.
3.     Campuran keduanya.
3. Penokohan
Yaitu penciptaan citra tokoh dalam cerita. Tokoh harus tampak hidup dan nyata hingga pembaca merasakan kehadirannya. Dalam cerpen modern, berhasil tidaknya sebuah cerpen ditentukan oleh berhasil tidaknya menciptakan citra, watak dan karakter tokoh tersebut. Penokohan, yang didalamnya ada perwatakkan sangat penting bagi sebuah cerita, bisa dikatakan ia sebagai mata air kekuatan sebuah cerita pendek.
Pada dasarnya sifat tokoh ada dua macam; sifat lahir (rupa, bentuk) dan sifat batin (watak, karakter). Dan sifat tokoh ini bisa diungkapkan dengan berbagai cara, diantaranya melalui:
1.     Tindakan, ucapan dan pikirannya
2.     Tempat tokoh tersebut berada
3.     Benda-benda di sekitar tokoh
4.     Kesan tokoh lain terhadap dirinya
5.     Deskripsi langsung secara naratif oleh pengarang
4. Latar atau Setting
Yaitu segala keterangan mengenai waktu, ruang dan suasana dalam suatu cerita. Pada dasarnya, latar mutlak dibutuhkan untuk menggarap tema dan plot cerita, karena latar harus bersatu dengan teman dan plot untuk menghasilkan cerita pendek yang gempal, padat, dan berkualitas. Kalau latar bisa dipindahkan ke mana saja, berarti latar tidak integral dengan tema dan plot. Cerpen saya, Bayi-bayi Tertawa yang mengambil setting khas Palestina, dengan watak, budaya, emosi, kondisi geografi yang sangat khas Palestina tentu akan menjadi lucu jika settingnya dipindah di Ponorogo. Jelas bahwa setting akan sangat menentukan watak dan karakter tokoh.
5. Sudut Pandangan Tokoh
Diantara elemen yang tidak bisa ditinggalkan dalam membangun cerita pendek adlaah sudah pandangan tokoh yang dibangun sang pengarang. Sudut pandangan tokoh ini merupakan visi pengarang yang dijelmakan ke dalam pandangan tokoh-tokoh bercerita. Jadi sudut pangan ini sangat erat dengan teknik bercerita.
Sudut pandangan ini ada beberapa jenis, tetapi yang umum adalah:
1.     Sudut pandangan orang pertama. Lazim disebut point of view orang pertama. Pengarang menggunakan sudut pandang “aku” atau “saya”. Di sini yang harus diperhatikan adalah pengarang harus netral dengan “aku” dan “saya”nya.
2.     Sudut pandang orang ketiga, biasanya pengarang menggunakan tokoh “ia”, atau “dia”. Atau bisa juga dengan menyebut nama tokohnya; “Aisha”, “Fahri”, dan “Nurul” misalnya.
3.     Sudut pandang campuran, di mana pengarang membaurkan antara pendapat pengarang dan tokoh-tokohnya. Seluruh kejadian dan aktivitas tokoh diberi komentar dan tafsiran, sehingga pembaca mendapat gambaran mengenai tokoh dan kejadian yang diceritakan. Dalam “Sekelumit Nyanyian Sunda” Nasjah Djamin sangat baik menggunakan teknik ini.
4.     Sudut pandangan yang berkuasa. Merupakan teknik yang menggunakan kekuasaan si pengarang untuk menceritakan sesuatu sebagai pencipta. Sudut pandangan yang berkuasa ini membuat cerita sangat informatif. Sudut pandanga ini lebih cocok untuk cerita-cerita bertendens. Para pujangga Balai Pustaka banyak yang menggunakan teknik ini. Jika tidak hati-hati dan piawai sudut pandangan berkuasa akan menjadikan cerpen terasa menggurui.

Struktur isi Cerpen          :
1.      Judul
2.      Pengenalan Tokoh
3.      Komplikasi (Penyebab Konflik)
4.      Konflik
5.      Penyelesaian
6.      Amanat

Ciri ciri Cerpen      :
·                 Bentuk tulisannya singkat, padat, dan lebih pendek daripada novel.
·                  Terdiri  kurang dari 10.000 kata.
·  Sumber cerita dari kehidupan sehari-hari, baik pengalaman sendiri maupun orang lain.
·  Tidak melukiskan seluruh kehidupan pelakunya karena mengangkat masalah tunggal atau sarinya saja.
·  Habis dibaca sekali duduk dan hanya mengisahkan sesuatu yang berarti bagi pelakunya saja.
·  Tokoh-tokohnya dilukiskan mengalami konflik sampai pada penyelesaiannya.
·   Penggunaan kata-katanya sangat ekonomis dan mudah dikenal masyarakat. 
·  Sanggup  meninggalkan  kesan  mendalam  dan  mampu  meninggalkan  efek pada perasaan pembaca.
·  Menceritrakan  satu  kejadian,  dari  terjadinya  perkembangan  jiwa  dan  krisis,tetapi  tidak  sampai    menimbulkan  perubahan  nasib.
·  Beralur tunggal dan lurus.
·  Penokohannya  sangat  sederhana,  singkat.





















KATA PENUTUP

Demikian penjelasan dan contoh-contoh tugas ringkasan materi semester 2 kelas 7 dari wawancara sampai cara pembacaan cerpen dari saya.Semoga dapat bermanfaat.Saya ucapkan terimakasih Wassallamuallaikum Wr.Wb.