RANGKUMAN
BAHASA INDONESIA
Nama : Kanaka PandanWangi
Kelas : VII D
Absen : 17
SMPN
1O YOGYAKARTA
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala limpahan Rahmat, Inayah,Taufik
dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Rangkuman ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga Rangkuman ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga Rangkuman ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
kliping ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Kliping ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
Rangkuman ini.
YOGYAKARTA, APRIL 2015
Penyusun
PENGERTIAN DAN TATA CARA WAWANCARA
A. Pengertian
Wawancara
wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan narasumber untuk memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal.
*Pewawancara adalah orang yang mengajukan pertanyaan.
*Narasumber adalah orang yang memberikan jawaban atau pendapat atas pertanyaan pewawancara. Narasumber juga biasa disebut dengan informan.
*Orang yang bisa dijadikan sebagai narasumber adalah orang yang ahli di bidang yang berkaitan dengan imformasi yang kita cari.
B. Jenis-jenis wawancara
1). Wawancara serta merta
Wawancara serta merta adalah wawancara yang dilakkan dalam situasi yang alamiah. Prosesnya terjadi seperti obrolan biasa tampa pertanyaan panduan.
2). Wawancara dengan petunjuk umum
Wawancara dengan petunjuk umum adalah wawancara dengan berpedoman pada pokok-pokok atau kerangka permasalahan yang sudah dibuat terlebih dahulu.
3). wawancara berdasarkan pertanyaan yang sudah dibakukan. dalam hal ini pewawancara mengajukan pertanyaan berdasarkan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan atau dibakukan.
C. Tahap Tahap Wawancara
1). Tahap Persiapan
a. Menentukan maksud atau tujuan wawancara (topik wawancara).
b. Menentukan informasi yang akan di kumpulkan atau didata.
c. Menentukan dan menghubungi nara sumber.
d. Menyusun daftar pertanyaan.
2). Tahap Pelaksanaan
a. Mengucap salam
b. Memperkenalkan diri.
c. Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara.
d. Menyampaikan pertanyaan dengan teratur.
e. Mencatat dan merekam pokok-pokok wawancara.
f. Mengahiri dengan salam dan meminta kesediaan narasumber untuk dapat dihubungi kembali jika ada yang perlu dikomfirmasi atau dilengkapi.
3). Tahap Penyusunan Hasil Wawancara. laporan wawancara terdiri dari bagian bagian sebagai berikut.
a. Tema atau topik wawancara.
b. Tujuan atau maksud dari wawancara.
c. Identitas narasumber.
d. Ringkasan isi wawancara.Isi wawancara dapat ditulis dalam bentuk dialog atau dalam bentuk narasi.
C. Beberapa Hal Yang Harus Dihindari Ketika Proses Wawancara Berlangsung
a. Menyampaikan pertanyaan yang sudah umum atau pasti jawabannya.
b. Menanyakan pertanyaan yang inti jawabannya sama dengan pertanyaan sebelumnya.
c. Meminta narasumber untuk mengulang-ulang jawabannya.
d. Memotong pembicaraan narasumber.
e. Bersikap lebih pandai dari narasumber.
wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan narasumber untuk memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal.
*Pewawancara adalah orang yang mengajukan pertanyaan.
*Narasumber adalah orang yang memberikan jawaban atau pendapat atas pertanyaan pewawancara. Narasumber juga biasa disebut dengan informan.
*Orang yang bisa dijadikan sebagai narasumber adalah orang yang ahli di bidang yang berkaitan dengan imformasi yang kita cari.
B. Jenis-jenis wawancara
1). Wawancara serta merta
Wawancara serta merta adalah wawancara yang dilakkan dalam situasi yang alamiah. Prosesnya terjadi seperti obrolan biasa tampa pertanyaan panduan.
2). Wawancara dengan petunjuk umum
Wawancara dengan petunjuk umum adalah wawancara dengan berpedoman pada pokok-pokok atau kerangka permasalahan yang sudah dibuat terlebih dahulu.
3). wawancara berdasarkan pertanyaan yang sudah dibakukan. dalam hal ini pewawancara mengajukan pertanyaan berdasarkan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan atau dibakukan.
C. Tahap Tahap Wawancara
1). Tahap Persiapan
a. Menentukan maksud atau tujuan wawancara (topik wawancara).
b. Menentukan informasi yang akan di kumpulkan atau didata.
c. Menentukan dan menghubungi nara sumber.
d. Menyusun daftar pertanyaan.
2). Tahap Pelaksanaan
a. Mengucap salam
b. Memperkenalkan diri.
c. Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara.
d. Menyampaikan pertanyaan dengan teratur.
e. Mencatat dan merekam pokok-pokok wawancara.
f. Mengahiri dengan salam dan meminta kesediaan narasumber untuk dapat dihubungi kembali jika ada yang perlu dikomfirmasi atau dilengkapi.
3). Tahap Penyusunan Hasil Wawancara. laporan wawancara terdiri dari bagian bagian sebagai berikut.
a. Tema atau topik wawancara.
b. Tujuan atau maksud dari wawancara.
c. Identitas narasumber.
d. Ringkasan isi wawancara.Isi wawancara dapat ditulis dalam bentuk dialog atau dalam bentuk narasi.
C. Beberapa Hal Yang Harus Dihindari Ketika Proses Wawancara Berlangsung
a. Menyampaikan pertanyaan yang sudah umum atau pasti jawabannya.
b. Menanyakan pertanyaan yang inti jawabannya sama dengan pertanyaan sebelumnya.
c. Meminta narasumber untuk mengulang-ulang jawabannya.
d. Memotong pembicaraan narasumber.
e. Bersikap lebih pandai dari narasumber.
MENCERITAKAN
TOKOH IDOLA
A. Menceritakan tokoh idola
1. Pengertian tokoh idola
Tokoh idola adalah
sosok orang, kelompok orang yang karena suatu kelebihan yang dimilikinya
sehingga dapat menarik perhatian seseorang
2. Mengidentifikasikan dan keunggulan tokoh idola serta
alasannya
Ketika kita telah
mengidolakan seseorang, tentunya ada sesuatu keinginantahuan kita untuk dapat
mengenal identitas tokoh yang dimaksud
3. Ciri-ciri cerita tokoh idola
Dilihat daru con toh
cerita diatas , diketahui bahwa ketika bercerita tentang tokoh idola terdapat
beberapa ciri :
a. Ditulis dengan bahas yang ekspresif
b. Mempergunakan tokoh orang pertama si pencerita
c. Bersifat naratif- deskriptif atau cerita yang menceritakan suatu gambaran
d. Mengandung hubungan kausalitas atau sebab akibat
Dalam mecerita tokoh
idola kalian , terlebih dahulu :
1. Mengetahui identitas tokoh yang kalian idolakan
2. Mengetahui keunggulan-keunggulan yang dimiliki tokoh
tersebut
3. Mempunyai alasan logis
mengapa mengidolakanya
Ciri-ciri tokoh idola
:
1. Banyak dikagumi masyarakat
2. Ahli dalam bidangnya
3. Mempunyai prestasi yang menonjol
4. Dapat menjadi panuntun
BIOGRAFI
1, Pengertian Biografi adalah, riwayat hidup seseorang yang
ditulis oleh orang lain. Biografi berisi riwayat hidup seseorang tokoh seperti
penulis, budayawan, negarawan, ilmuwan dan seniman. Membaca Biografi banyak
manfaatnya
2. Membaca intensif
Membaca intensif adalah membaca dengan secermat-cermatnya
sungguh-sungguh dan mendalam. Denga melakukan pembacaan demikian , kelak akan diperoleh pemahaman
yang medalam tentang si tokoh.
3.Tujuan membaca Biografi
a. Mencari keistimewaan tokoh
b. Mencari inti sari riwayat tokoh
c. Mengumpulkan hal-hal yang disukai tokoh
d. Mencari hal-hal yang dapat dicontoh untuk kehidupan
sehari-hari
e. Untuk mencari hal-hal yang menarik dan megesankan dari
perjalanan tokoh
GAGASAN UTAMA
1. Gagasan Utama : Gagasan pokok yang ingin disampaikan oloeh
penulis kepada pembaca
2. Gagasan Pendukung : Gagasan yang mendukung gagasan utama.
Menurut letak pikiran utamanya paragraph dibedakan menjadi 5
yaitu :
a. Paragraf Deduktif adalah, paragraph yang letak pikiran
utamanya di awak paragraph
b. Paragraf Induktif adalah, paragraf yang letak pikiran
utamanya berada di ahkir paragraph
c. Paragraf Campuran adalah , paragraf yang letak pikiranya
berada di awal dan dipertegas diahkir paragraph
d. Paragraf Ineratif adalah, paragraph yang letak pikiranya
ada ditengah
e. Paragraf Deskriptif adalah , paragraf yang kedudukan pola kaliamatnya
sama, artinya paragraph itu kedudukanya kalimatnya sama, tidak ada kalimat yang
lebih penting atau disebut juga
paragraph menyebar.
MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI
Mengubah teks
wawancara menjadi narasi dengan memperhatikan cara penulisan langsung dan tak
langsung.
Pengertian kalimat langsung dan tidak langsung
1. Kalimat langsung adalah, kalimat yang diucapkan dalam
ujaran-ujaran langsung
Ciri-ciri kalimat langsung :
a. Menggunakan tanda kutip / tanda petik dua
b. Huruf pertama kalimat langsung menggunakan huruf capital
c. Diantara kutipoan dan pengiring ditandai dengan tanda baca
koma (,)
2. Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang diucapkan dalam
ujaran tidak langsung, kalimat ini ditandai dengan kata bahwa untuk
menggantikan tanda baca (,)
Dan tanda titik dua (:) serta tanda kutip (“) yang mengapit
ujaran langsung
MEMO
Pengertian MEMO, Memo
adalah pesan ringkas yang ditulis seseorang dengan singkat,jelas , dan mudah
untuk dipahami menurut pemakaianya memo ada2
1. Memo Resmi, disebut
juga memo vertical
2. Memo Tidak resmi. disebut juga memo horizontal
Memo Vertical adalah, memo yang ditulis dari atasan kepada
bawahan
Memo Horizontal adalah, memo yang ditulis ,sesame teman ,
saudara, atau orang lain yang memiliki hubungan akrab
Ciri-ciri Memo
1. Bahasanya singkat, jelas, dan padat
2. Memo ditulis tidak selalu menggunakan bahas baku
3. Surat khusus yang dibuat untuk keperluan dalam kantor atau organisasi
4. Dilihatdari peredaranya sebuah kantor atau origanisasi
dapat menyampaikan memo
5. Penyampaian secara Horizontal , merupakan penyampaian memo
kepada pihak yang memiliki jabatan setara
6. Penyampaian secar Vertical, merupakan penyampaian memo dari
atasan kepada bawahan atau sebaliknya untuk mengingat atau memerintah sesuatu
7. Merupakan bentuk komunikasi yang berisi saran, arakan, atau
penerangan
8. Memiliki bagian surat yang lebih sederhana
9. Karena peredaranya yang terbatas, memo biasanya
mencantumkan identitas kantor
Bentuk memo terdiri atau 2 bagian :
·
Kepala memo/ kop surat
a.
Kata “memo”
b.
Penerima
c.
Pengirim
d.
Tanggal pengirim
e.
Paraf dan nama tentang pengirim
·
Isi, penulis langsung menyampaikan pesan atau
perintah dalam kalimat pendek dan lugas / makna yang sebenarnya
a.
Kaki memo
b.
Tertanda (bias berupa tanda tangan, paraf,cap jempol,dan semacamnya )
c.
Nama pembuat memo
Contoh
memo tidak resmi dan resmi :
·
MEMO RESMI
·
MEMO TIDAK RESMI
MENANGGAPI CARA PEMBACAAN PUISI
Puisi
adalah, salah satu jenis sastra yang Bahasa didalamnya terikat oleh rima dan
irama, serta penyusunan bait dan larik. Membaca sebuah puisi akan berbeda
dengan membaca sebuah teks cerita . Dalam membaca sebuah puisi tentu kita harus
tau apa yang harus kita lakukan dalam membaca puisi tersebut. Penjiwaan dan
penghayatan dalam membaca puisijuga harus diperhatikan, Kita juga harus
memperhatikan laval dan harus dilakukan oleh pembaca puisi dan , intonasi yang
jelas. Memahami isi puisi adalah, upaya awal yang arus dilakukan oleh pembaca
puisi , untuk menggunakan makna yang tersimpan.
VOKAL
Adalah hal pertama
yang paling urgen dalam membaca puisi. Suara yang lantang, bersih , dan jernih
skan sangat berpengaruh dalam mengucapakan puisi vocal mencangkupi hal berikut
:
·
Artikulasi : Pengucapan katayang utuh dan jelas
bahkan di setiap hurufnya
·
Diksi : Pengucapan kata demi kata dengan
tekanan yang bervariasi dan rasa
·
Tempo : Cepat lambatnya pengucapan (suara)
·
Dinamika : Lemah dan kerasnya suara
·
Modulasi : Mengubah (perubahan) suara dalam
membaca puisi
·
Intonasi : Tekanan dan laju kalimat harus
diperhatikan
·
Jeda : Pemenggalan sebuah kalimat dalam puisi
·
Pernafasan
: Perut
MEREFLEKSI ISI PUISI
Citraan adalah gambaran
angan-angan yang terdapat dalam puisi ,
Macam-macam Citraan :
- Citraan penglihatan (Visual Imagery)
Citraan yang ditimbulkan oleh indra
penglihatan(mata). Citraan ini merupakan jenis yang paling sering
digunakan penyair. Citraan ini mampu memberikan rangsangan kepada indra
penglihatan sehingga hal-hal yang tidak terlihat menjadi seolah-olah
terlihat.
Contoh :
Kulihat tempat yang indah di mentari
Contoh :
Kulihat tempat yang indah di mentari
- Citraan
Pendengaran (auditory imagery)
Citraan yang berhubungan dengan kesan dan gambaran yang diperoleh melalui indra pendengaran.Citraan ini dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan bunyi suara,misalnya dengan munculnya diksi tembang, dendang, mengiang, berdentum, dll.
Contoh :
Suaranya yang menggelegar cetar membahana - Citraan Perabaan
(Tactual)
Citraan yang dapat dirasakan oleh indra peraba (kulit). Pada saat kita membaca puisi kita dapat menemukan diksi yang membawa kita seolah-olah merasakan apa yang disyairkan.
Contoh:
Pedih dan perih merasuki sukma
Pedih dan perih merasuki sukma
- Citraan
Penciuman (alvaktory)
Citraan yang dapat dirasakan oleh indra penciuman. Dengan membaca kata-kata tertentu dalam puisi kita seperti mencium bau sesuatu.
Contoh:
Harum
semerbak aroma tubuhnya
- Citraan
Pencecapan/Pencicipan(gustatory)
Yaitu citraan yang muncul dari puisi sehingga kita seakan-akan mencicipi suatu benda yang menimbulkan rasa pahit, manis, asam, pedas, dll.
Contoh:
Neraka adalah rasa
pahit di mulut
- Citraan
Gerak (kineistetik)
Adalah citraan yang ditimbulkan oleh gerak tubuh sehingga kita merasakan atau seolahmelihat gerakan tersebut.
Contoh:
Kulapangkan
dada dan kukepalkan tangan
MENANGGAPI CARA PEMBACAAN
CERPEN
1. Pengertian
Cerpen
merupakan karangan fiktif yang berisi sebagian kehidupan seseorang atau kehidupan
yang diceritakan secara ringkas yang berfokus pada suatu tokoh.
2. Ciri-ciri
a. Bersifat fiktif
b. Panjang cerpen kurangdari 10.000 kata
c. Habis dibaca dalam sekali duduk
d. Memiliki kesan tunggal (aspek kehidupan)
e. Bersifat padu,padat dan intensif
f. Terdapat konflik tetapi tidak sampai menimbilkan perubahan
nasib pelaku utama
g. Hanya terdapat satu alur saja
h. Perwatakan/penokohan dilukiskan secara singkat
3. Unsur intrinsik dan penjelasan
1) Alur
Rangkaian peristiwa yang membentuk sebuah cerita
Bagian-bagian alur:
a. Tahap penyituasian
atau pengantar/pengenalan
Tahap pembukaan cerita atau pemberian informasi awal, terutama
berfungsi untuk melandasi cerita yang dikisahkan pada tahap berikutnya.
b. Tahap pemunculan
konflik
Tahap awal munculnya konflik. Konflik dapat berkembang pada
tahap berikutnya . Peristiwa-peristiwa yang menjadi inti cerita semakin
mencengangkan dan menegangan.
c. Tahap klimaks
Konflik-konflik yang terjadi atau ditimpakan kepada para tokoh
cerita mencapai titik intensitas puncak yang biasanya di alami oleh tokoh-tokoh
utama.
d. Tahap peleraian
Penyelesaian pada klimaks , ketegangan di kendurkan ,
konflik-konflik tambahan di beri jalan keluar, kemudian cerita di akhiri,
disesuaikan dengan tahap akhir di atas.
e. Tahap penyelesaian
Konflik sdah diatasi/diselesaikan oleh tokoh. Cerita dapatdi
akhiri dengan gembira ata sedih.
2. Tokoh
Tokoh adalah pelaku pada sebuah cerita. Tiap-tiap tokoh biasanya
memiliki watak , sikap, sifat dan kondisi fisik yang disebut dengan
perwatakan/karakter. Dalam cerita terdapat tokoh protagonis (tokoh utama),
antagonis (lawan tokoh protagonis) dan tokoh figuran / tokoh pendukung cerita.
3. Penokohan (perwatakan/karakterisasi)
Pemberian sifat pada pelaku-pelaku cerita. Sifat yang diberikan
akan tercermin pada pikiran, ucapan, dan pandangan tokoh terhadap sesuatu.
2 metode yang digunakan:
a. Metode analitik
Metode penokohan yang memaparkan atau menyebutkan sifat tokoh
secara langsung, misal, pemarah, penakut, sombong, pemalu, keras kepala.
b. Metode dramatik
Metode penokohan yang tidak langsung memaparkan atau
menggambarkan sifat tokoh melalui:
1. Penggambaran fisik
(berpakaian, postur tubuh, bentuk rambut, warna kulit)
2. Penggambaran
melalui cakapan yang dilakukan tokoh lain
3. Teknik reaksi tokoh
lain yang berupa pandangan, pendapat, sikap, komentar.
4. Latar
Latar merupakan keterangan yang menyebutkan waktu, ruang dan
suasana
terjadinya peristiwa pada sebuah karya sastra
Jenis-jenis latar :
a. Latar waktu :
Keterangan tentang kapan peristiwa
itu terjadi . Misal, pagi,siang, sore, malam.
b. Latar tempat :
Keterangan tempat peristiwa itu
terjadi. Misal di rumah, di sekolah.
c. Latar suasana :
Latar suasana menggambarkan peristiwa
yang terjadi. Misal, gembira, sedih romantis.
5. Sudut pandang
Posisi pengarang pada sebuah cerita . Terdiri :
a. Sudut pandang orang
pertama
Menggunakan kata ganti “aku” sebagai pelaku utamanya.
b. Sudut pandang orang
ke dua
Menggunakan kata ganti “kamu” sebagai pelaku utamanya.
c. Sudut pandang orang
ke tiga
Menggunakan kata ganti “ia, dia, mereka” sebagai pelaku
utamanya.
d. Sudut pandang
campuran
Menggunakan kata ganti “aku” dan “kamu” sebagai pelaku utamanya.
6. Tema
Gagasan utama/pikiran pokok.
Tema merupakan pokok pembicaraan yang mendasari cerita . Tema
bersifat menjiwai keseluruhan cerita dan mempunyai generalisasi yang umum, oleh
karena itu, untuk menemukan tema sebuah karya fiksi harus disimpulkan dari
seluruh cerita, tak hanya bagian-bagian tertentu dari cerita. Tema sebagai
salah satu unsur karya fiksi sangat berkaitan erat dengan unsur-unsur yang
lainnya.
7. Amanat
Pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui karyanya kepada
pembaca / pendengar. Pesan bisa berupa harapan, nasehat, kritik dan sebagainya.
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai
materi yang menjadi pokok bahasan dalam Rangkuman ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul Rangkuman ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya Rangkuman ini dan dan penulisan Rangkuman di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga Rangkuman ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya Rangkuman ini dan dan penulisan Rangkuman di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga Rangkuman ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar