menu

Minggu, 26 April 2015

ringkasan materi



RANGKUMAN BAHASA INDONESIA

Nama : Kanaka PandanWangi
Kelas : VII D
Absen : 17


SMPN 1O YOGYAKARTA
2014/2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Rangkuman ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga Rangkuman ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga Rangkuman ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi kliping ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Kliping ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Rangkuman ini.
YOGYAKARTA, APRIL 2015
                        
                                                                                                  Penyusun





PENGERTIAN DAN TATA CARA WAWANCARA

A. Pengertian Wawancara
wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan narasumber untuk memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal.
*Pewawancara adalah orang yang mengajukan pertanyaan.
*Narasumber adalah orang yang memberikan jawaban atau pendapat atas pertanyaan pewawancara. Narasumber juga biasa disebut dengan informan.
*Orang yang bisa dijadikan sebagai narasumber adalah orang yang ahli di bidang yang berkaitan dengan imformasi yang kita cari.
B. Jenis-jenis wawancara
1). Wawancara serta merta
Wawancara serta merta adalah wawancara yang dilakkan dalam situasi yang alamiah. Prosesnya terjadi seperti obrolan biasa tampa pertanyaan panduan.
2). Wawancara dengan petunjuk umum
Wawancara dengan petunjuk umum adalah wawancara dengan berpedoman pada pokok-pokok atau kerangka permasalahan yang sudah dibuat terlebih dahulu.
3). wawancara berdasarkan pertanyaan yang sudah dibakukan. dalam hal ini pewawancara mengajukan pertanyaan berdasarkan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan atau dibakukan.
C. Tahap Tahap Wawancara
1). Tahap Persiapan
a. Menentukan maksud atau tujuan wawancara (topik wawancara).
b. Menentukan informasi yang akan di kumpulkan atau didata.
c. Menentukan dan menghubungi nara sumber.
d. Menyusun daftar pertanyaan.
2). Tahap Pelaksanaan
a. Mengucap salam
b. Memperkenalkan diri.
c. Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara.
d. Menyampaikan pertanyaan dengan teratur.
e. Mencatat dan merekam pokok-pokok wawancara.
f. Mengahiri dengan salam dan meminta kesediaan narasumber untuk dapat dihubungi kembali jika ada yang perlu dikomfirmasi atau dilengkapi.
3). Tahap Penyusunan Hasil Wawancara. laporan wawancara terdiri dari bagian bagian sebagai berikut.
a. Tema atau topik wawancara.
b. Tujuan atau maksud dari wawancara.
c. Identitas narasumber.
d. Ringkasan isi wawancara.Isi wawancara dapat ditulis dalam bentuk dialog atau dalam bentuk narasi.
C. Beberapa Hal Yang Harus Dihindari Ketika Proses Wawancara Berlangsung
a. Menyampaikan pertanyaan yang sudah umum atau pasti jawabannya.
b. Menanyakan pertanyaan yang inti jawabannya sama dengan pertanyaan sebelumnya.
c. Meminta narasumber untuk mengulang-ulang jawabannya.
d. Memotong pembicaraan narasumber.
e. Bersikap lebih pandai dari narasumber.



MENCERITAKAN TOKOH IDOLA

A. Menceritakan tokoh idola
1. Pengertian tokoh idola
 Tokoh idola adalah sosok orang, kelompok orang yang karena suatu kelebihan yang dimilikinya sehingga dapat menarik perhatian seseorang
2. Mengidentifikasikan dan keunggulan tokoh idola serta alasannya
 Ketika kita telah mengidolakan seseorang, tentunya ada sesuatu keinginantahuan kita untuk dapat mengenal identitas tokoh yang dimaksud
3. Ciri-ciri cerita tokoh idola
 Dilihat daru con toh cerita diatas , diketahui bahwa ketika bercerita tentang tokoh idola terdapat beberapa ciri :
a. Ditulis dengan bahas yang ekspresif
b. Mempergunakan tokoh orang pertama si pencerita
c. Bersifat naratif- deskriptif  atau cerita yang menceritakan suatu gambaran
d. Mengandung hubungan kausalitas atau sebab akibat
  Dalam mecerita tokoh idola kalian , terlebih dahulu :
1. Mengetahui identitas tokoh yang kalian idolakan
2. Mengetahui keunggulan-keunggulan yang dimiliki tokoh tersebut
3. Mempunyai alasan logis  mengapa mengidolakanya
  Ciri-ciri tokoh idola :
1. Banyak dikagumi masyarakat
2. Ahli dalam bidangnya
3. Mempunyai prestasi yang menonjol
4. Dapat menjadi panuntun
BIOGRAFI

1, Pengertian Biografi adalah, riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Biografi berisi riwayat hidup seseorang tokoh seperti penulis, budayawan, negarawan, ilmuwan dan seniman. Membaca Biografi banyak manfaatnya
2. Membaca intensif
Membaca intensif adalah membaca dengan secermat-cermatnya sungguh-sungguh dan mendalam. Denga melakukan pembacaan  demikian , kelak akan diperoleh pemahaman yang medalam tentang si tokoh.

3.Tujuan membaca Biografi
a. Mencari keistimewaan tokoh
b. Mencari inti sari riwayat tokoh
c. Mengumpulkan hal-hal yang disukai tokoh
d. Mencari hal-hal yang dapat dicontoh untuk kehidupan sehari-hari
e. Untuk mencari hal-hal yang menarik dan megesankan dari perjalanan tokoh

GAGASAN UTAMA

1. Gagasan Utama : Gagasan pokok yang ingin disampaikan oloeh penulis kepada pembaca
2. Gagasan Pendukung : Gagasan yang mendukung gagasan utama.
Menurut letak pikiran utamanya paragraph dibedakan menjadi 5 yaitu :
a. Paragraf Deduktif adalah, paragraph yang letak pikiran utamanya  di awak paragraph
b. Paragraf Induktif adalah, paragraf yang letak pikiran utamanya berada di ahkir paragraph
c. Paragraf Campuran adalah , paragraf yang letak pikiranya berada di awal dan dipertegas diahkir paragraph
d. Paragraf Ineratif adalah, paragraph yang letak pikiranya ada ditengah
e. Paragraf Deskriptif adalah , paragraf yang kedudukan pola kaliamatnya sama, artinya paragraph itu kedudukanya kalimatnya sama, tidak ada kalimat yang lebih penting  atau disebut juga paragraph menyebar.



MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI

  Mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan memperhatikan cara penulisan langsung dan tak langsung.

Pengertian kalimat langsung dan tidak langsung
1. Kalimat langsung adalah, kalimat yang diucapkan dalam ujaran-ujaran langsung
Ciri-ciri kalimat langsung :
a. Menggunakan tanda kutip / tanda petik dua
b. Huruf pertama kalimat langsung menggunakan huruf capital
c. Diantara kutipoan dan pengiring ditandai dengan tanda baca koma (,)
2. Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang diucapkan dalam ujaran tidak langsung, kalimat ini ditandai dengan kata bahwa untuk menggantikan tanda baca (,)
Dan tanda titik dua (:) serta tanda kutip (“) yang mengapit ujaran langsung
MEMO
 Pengertian MEMO, Memo adalah pesan ringkas yang ditulis seseorang dengan singkat,jelas , dan mudah untuk dipahami menurut pemakaianya memo ada2
1.  Memo Resmi, disebut juga memo vertical
2. Memo Tidak resmi. disebut juga memo horizontal
Memo Vertical adalah, memo yang ditulis dari atasan kepada bawahan
Memo Horizontal adalah, memo yang ditulis ,sesame teman , saudara, atau orang lain yang memiliki hubungan akrab

        Ciri-ciri Memo
1. Bahasanya singkat, jelas, dan padat
2. Memo ditulis tidak selalu menggunakan bahas baku
3. Surat khusus yang dibuat untuk keperluan dalam kantor atau  organisasi
4. Dilihatdari peredaranya sebuah kantor atau origanisasi dapat menyampaikan memo
5. Penyampaian secara Horizontal , merupakan penyampaian memo kepada pihak yang memiliki jabatan setara
6. Penyampaian secar Vertical, merupakan penyampaian memo dari atasan kepada bawahan atau sebaliknya untuk mengingat atau memerintah sesuatu
7. Merupakan bentuk komunikasi yang berisi saran, arakan, atau penerangan
8. Memiliki bagian surat yang lebih sederhana
9. Karena peredaranya yang terbatas, memo biasanya mencantumkan identitas kantor
       Bentuk memo terdiri atau 2 bagian :
·         Kepala memo/ kop surat
a. Kata “memo”
b. Penerima
c. Pengirim
d. Tanggal pengirim
e. Paraf dan nama tentang pengirim
·         Isi, penulis langsung menyampaikan pesan atau perintah dalam kalimat pendek dan lugas / makna yang sebenarnya
a. Kaki memo
b. Tertanda (bias berupa tanda tangan, paraf,cap jempol,dan semacamnya )
c. Nama pembuat memo
Contoh memo tidak resmi dan resmi :

      

·         MEMO RESMI


 






·         MEMO TIDAK RESMI




 








MENANGGAPI CARA PEMBACAAN PUISI
 Puisi adalah, salah satu jenis sastra yang Bahasa didalamnya terikat oleh rima dan irama, serta penyusunan bait dan larik. Membaca sebuah puisi akan berbeda dengan membaca sebuah teks cerita . Dalam membaca sebuah puisi tentu kita harus tau apa yang harus kita lakukan dalam membaca puisi tersebut. Penjiwaan dan penghayatan dalam membaca puisijuga harus diperhatikan, Kita juga harus memperhatikan laval dan harus dilakukan oleh pembaca puisi dan , intonasi yang jelas. Memahami isi puisi adalah, upaya awal yang arus dilakukan oleh pembaca puisi , untuk menggunakan makna yang tersimpan.

       VOKAL
     Adalah hal pertama yang paling urgen dalam membaca puisi. Suara yang lantang, bersih , dan jernih skan sangat berpengaruh dalam mengucapakan puisi vocal mencangkupi hal berikut :
·         Artikulasi : Pengucapan katayang utuh dan jelas bahkan di setiap hurufnya
·         Diksi : Pengucapan kata demi kata dengan tekanan  yang bervariasi  dan rasa
·         Tempo : Cepat lambatnya pengucapan  (suara)
·         Dinamika : Lemah dan kerasnya suara
·         Modulasi : Mengubah (perubahan) suara dalam membaca puisi
·         Intonasi : Tekanan dan laju kalimat harus diperhatikan
·         Jeda : Pemenggalan sebuah kalimat dalam puisi
·         Pernafasan  : Perut

MEREFLEKSI ISI PUISI
    Citraan adalah gambaran angan-angan  yang terdapat dalam puisi , Macam-macam  Citraan :
  • Citraan penglihatan (Visual Imagery) 
Citraan yang ditimbulkan oleh indra penglihatan(mata). Citraan ini merupakan jenis yang paling sering digunakan penyair. Citraan ini mampu memberikan rangsangan kepada indra penglihatan sehingga hal-hal yang tidak terlihat menjadi seolah-olah terlihat.

Contoh :

Kulihat tempat yang indah di mentari

  • Citraan Pendengaran (auditory imagery) 

    Citraan yang berhubungan dengan kesan dan gambaran yang diperoleh melalui indra pendengaran.Citraan ini dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan bunyi suara,misalnya dengan munculnya diksi tembang, dendang, mengiang, berdentum, dll.
    Contoh :
    Suaranya yang menggelegar cetar membahana
  •  Citraan Perabaan (Tactual)

    Citraan yang dapat dirasakan oleh indra peraba (kulit). Pada saat kita membaca puisi kita dapat menemukan diksi yang membawa kita seolah-olah merasakan apa yang disyairkan.
Contoh: 
Pedih dan perih merasuki sukma
  •  Citraan Penciuman (alvaktory)

    Citraan yang dapat dirasakan oleh indra penciuman. Dengan membaca kata-kata tertentu dalam puisi kita seperti mencium bau sesuatu.
Contoh:
Harum semerbak aroma tubuhnya
  • Citraan Pencecapan/Pencicipan(gustatory)

    Yaitu citraan yang muncul dari puisi sehingga kita seakan-akan mencicipi suatu benda yang menimbulkan rasa pahit, manis, asam, pedas, dll.
Contoh:
Neraka adalah rasa pahit di mulut   
  • Citraan Gerak (kineistetik)

    Adalah citraan yang ditimbulkan oleh gerak tubuh sehingga kita merasakan atau seolahmelihat gerakan tersebut.

Contoh:
Kulapangkan dada dan kukepalkan tangan
MENANGGAPI CARA PEMBACAAN CERPEN
1. Pengertian
      Cerpen merupakan karangan fiktif yang berisi sebagian kehidupan seseorang atau kehidupan yang diceritakan secara ringkas yang berfokus pada suatu tokoh.
    2. Ciri-ciri
    a.  Bersifat fiktif
    b. Panjang cerpen kurangdari 10.000 kata
    c.  Habis dibaca dalam sekali duduk
   d.  Memiliki kesan tunggal (aspek kehidupan)
   e.  Bersifat padu,padat dan intensif
   f.  Terdapat konflik tetapi tidak sampai menimbilkan perubahan nasib pelaku utama
   g.   Hanya terdapat satu alur saja
   h.  Perwatakan/penokohan dilukiskan secara singkat
3. Unsur intrinsik dan penjelasan
1)      Alur
Rangkaian peristiwa yang membentuk sebuah cerita
Bagian-bagian alur:
a.       Tahap penyituasian atau pengantar/pengenalan
Tahap pembukaan cerita atau pemberian informasi awal, terutama berfungsi untuk melandasi cerita yang dikisahkan pada tahap berikutnya.
b.      Tahap pemunculan konflik
Tahap awal munculnya konflik. Konflik dapat berkembang pada tahap berikutnya . Peristiwa-peristiwa yang menjadi inti cerita semakin mencengangkan dan menegangan.
c.       Tahap klimaks
Konflik-konflik yang terjadi atau ditimpakan kepada para tokoh cerita mencapai titik intensitas puncak yang biasanya di alami oleh tokoh-tokoh utama.
d.      Tahap peleraian
Penyelesaian pada klimaks , ketegangan di kendurkan , konflik-konflik tambahan di beri jalan keluar, kemudian cerita di akhiri, disesuaikan dengan tahap akhir di atas.
e.      Tahap penyelesaian
Konflik sdah diatasi/diselesaikan oleh tokoh. Cerita dapatdi akhiri dengan gembira ata sedih.
2. Tokoh
Tokoh adalah pelaku pada sebuah cerita. Tiap-tiap tokoh biasanya memiliki watak , sikap, sifat dan kondisi fisik yang disebut dengan perwatakan/karakter. Dalam cerita terdapat tokoh protagonis (tokoh utama), antagonis (lawan tokoh protagonis) dan tokoh figuran / tokoh pendukung cerita.

3. Penokohan (perwatakan/karakterisasi)
Pemberian sifat pada pelaku-pelaku cerita. Sifat yang diberikan akan tercermin pada pikiran, ucapan, dan pandangan tokoh terhadap sesuatu.
2 metode yang digunakan:

a.   Metode analitik
Metode penokohan yang memaparkan atau menyebutkan sifat tokoh secara langsung, misal, pemarah, penakut, sombong, pemalu, keras kepala.
b. Metode dramatik
Metode penokohan yang tidak langsung memaparkan atau menggambarkan sifat tokoh melalui:
1.  Penggambaran fisik (berpakaian, postur tubuh, bentuk rambut, warna kulit)
2.  Penggambaran melalui cakapan yang dilakukan tokoh lain
3.  Teknik reaksi tokoh lain yang berupa pandangan, pendapat, sikap, komentar.


4. Latar
Latar merupakan keterangan yang menyebutkan waktu, ruang dan suasana
terjadinya peristiwa pada sebuah karya sastra
Jenis-jenis latar :
a.  Latar waktu :
Keterangan tentang kapan peristiwa itu terjadi . Misal, pagi,siang, sore, malam.
b. Latar tempat :
Keterangan tempat peristiwa itu terjadi. Misal di rumah, di sekolah.
c. Latar suasana :
Latar suasana menggambarkan peristiwa yang terjadi. Misal, gembira, sedih romantis.

5. Sudut pandang
Posisi pengarang pada sebuah cerita . Terdiri :
a.   Sudut pandang orang pertama
Menggunakan kata ganti “aku” sebagai pelaku utamanya.
b.   Sudut pandang orang ke dua
Menggunakan kata ganti “kamu” sebagai pelaku utamanya.
c.    Sudut pandang orang ke tiga
Menggunakan kata ganti “ia, dia, mereka” sebagai pelaku utamanya.
d.   Sudut pandang campuran
Menggunakan kata ganti “aku” dan “kamu” sebagai pelaku utamanya.

6. Tema
Gagasan utama/pikiran pokok.
Tema merupakan pokok pembicaraan yang mendasari cerita . Tema bersifat menjiwai keseluruhan cerita dan mempunyai generalisasi yang umum, oleh karena itu, untuk menemukan tema sebuah karya fiksi harus disimpulkan dari seluruh cerita, tak hanya bagian-bagian tertentu dari cerita. Tema sebagai salah satu unsur karya fiksi sangat berkaitan erat dengan unsur-unsur yang lainnya.

7. Amanat
Pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui karyanya kepada pembaca / pendengar. Pesan bisa berupa harapan, nasehat, kritik dan sebagainya.




 PENUTUP
 Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam Rangkuman ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul Rangkuman ini.
   Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya Rangkuman  ini dan dan penulisan Rangkuman di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga Rangkuman ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar