Pengertian Cerpen Fungsi, dan Ciri Cerita Pendek
A. Pengertian Cerpen
Cerpen adalah karangan yang menceritakan sebagian pengalaman hidup manusia yang benar-benar berarti yang penting. Dalam cerpen dipisahkan sepenggal kehidupan tokoh, yang penuh pertikaian, peristiwa yang mengharukan atau menyenangkan, dan mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan.
Cerpen adalah karangan yang menceritakan sebagian pengalaman hidup manusia yang benar-benar berarti yang penting. Dalam cerpen dipisahkan sepenggal kehidupan tokoh, yang penuh pertikaian, peristiwa yang mengharukan atau menyenangkan, dan mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan.
Nugroho Notosusanto (dalam Tarigan, 1993:176)
mengatakan bahwa cerpen adalah cerita yang panjangnya di sekitar 5000 kata atau
kira-kira 17 halaman kuarto spasi yang terpusat dan lengkap pada dirinya
sendiri. Untuk menentukan panjang cerpen memang sulit untuk ukuran yang umum,
cerpen selesai dibaca dalam waktu 10 sampai 20 menit. Jika cerpennya lebih
panjang mungkin sampai 1½ atau 2 jam. Yang jelas tidak ada cerpen yang panjang
100 halaman (Surana, 1987:58).Pengertian Cerpen
Cerita pendek adalah karangan pendek yang
berbentuk prosa.Dalam cerita pendek dikisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang
penuh pertikaian, peristiwa yang mengharukan atau menyenangkan dan mngandung
kesan yang tidak mudah dilupakan.
Unsur intrinsik Cerpen
a.Tema, yaitu pokok gagasan menjadi dasar
pengembangan cerita pendek. Tema suatu cerita mensegala persoalan, baik itu
berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan dan
sebagainya. Untuk mengetahui tema suatu cerita, diperlukan apresiasi menyeluruh
terhadap berbagai unsur karangan itu. Bisa saja temanya itu dititipkan pada
unsur penokohan, alur, ataupun pada latar.
b.Plot atau alur, yaitu rangkaian peristiwa yang
direka dan dijalin dengan seksama sehingga menggerakkan jalan cerita melalui
perkenalan klimaks dan penyelesaian.
c.Penokohan dan perwatakan yaitu cerita pengarang
menggambarkan dan mengembangkan watak para pelaku yang terdapat di dalam
karyanya.
d.Seting atau latar yaitu tempat dan waktu
terjadinya cerita. Latar ini berguna untuk memperkuat tema, menuntun watak
tokoh, dan membangun suasana cerita. Latar terdiri atas latar tempat, waktu dan
sosial.
e.Sudut pandang yaitu posisi pengarang dalam
membawakan cerita.
f.Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan
pengarang melalui karyanya kepada pembaca atau pendengar. Pesan bisa berupa
harapan, nasehat, kritik dan sebagainya.
Selain unsur Intrinsik, dalam cerpen dikenal
adanya unsur ekstrinsik yaitu unsur-unsur luar yang berpengaruh terhadap
penciptaan suatu bentuk karya sastra. unsur ekstrinsik itu antara lain
latar belakang pengarang,
keadaan sosial budaya ketika karya sastra itu
diciptakan.
B.Ciri-ciri cerpen
a.alur lebih sederhana,
b.tokoh yang dimunculkan hanya beberapa orang,
c.latar yang dilukiskan hanya sesaat dan dalam
lingkungan yang relatif terbatas,
tema dan nilai-nilai kehidupan yang disampaikan
relatif sederhana.
d.menimbulkan kesan di hati pembaca
e. panjang cerita kurang dari 10.000 kata
f. bahasanya singkat, jelas, dan padat
d.menimbulkan kesan di hati pembaca
e. panjang cerita kurang dari 10.000 kata
f. bahasanya singkat, jelas, dan padat
C.Fungsi cerpen
a.Fungsi rekreatif, yaitu memberikan rasa senang,
gembira, serta menghibur para penikmat atau pembacanya.
b.Fungsi didaktif, yaitu mengarahkan dan mendidik
para penikmat atau pembacanya karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang
terkandung didalamnya.
c.Fungsi estetis, yaitu memberikan keindahan bagi
para penikmat atau para pembacanya.
d.Fungsi moralitas, yaitu fungsi yang mengandung
nilai moral sehingga para penikmat atau pembacanya dapat mengetahui moral yang
baik dan tidak baik bagi dirinaya.
e.Fungsi relegiusitas, yaitu mengandung ajaran
agama yang dapat dijadikan teladan bagi para penikmatnya atau pembacanya.
Teknik menulis cerita pendek adalah sebagai
berikut
1. Paragraf pertama yang mengesankan
Paragraf pertama merupakan kunci pembuka. Cerita
pendek merupakan karangan pendek, paragraph pertama dapat langsung masuk pada
pokok persoalan, dan bukannya melantur pada hal-hal yang klise apalagi bila
kemudian terkesan menggurui. Hal tersebut tentunya hanya menimbulkan kebosanan
dan rasa apatis bagi pembacanya.
2. Menggali suasana
Melukiskan suatu latar kadang-kadang memerlukan
detail yang agak apik dan kreatif. Penggambaran suasana yang biasa-biasa dan
sudah dikenal umum tidak akan menarik bagi pembaca. Jika hendak melukiskan
keadaan kota Jakarta dengan gedung-gedung yang tinggi, kesemerawutan lalu
lintas, dan keramain kotanya, penggambaran itu tidaklah menarik Karena
penggambaran tersebut bukan merupakan hal yang baru. Akan tetapi, bila
melukiskan keadaan kota Jakarta dengan mengkaitkannya pada suasana hati tokoh
ceritanya penggambaran itu lebih menyentuh pembacanya.
3. Menggunakan kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang langsung
memberikan kesan kepada pembacanya. Dengan menggunakan kalimat efektif, pembaca
diharapkan dapat lebih mudah menangkap maksud dari setiap bagian cerita hingga
tamat.Selain menggunakan kalimat efektif pengarang juga dituntut untuk memiliki
kekayaan kosakata dan gaya bahasa agar cerita yang dibuatnya dapat mengalir
dengan lancer dan tidak kering serta membosankan.
4. Menggerakkan tokoh (karakter)
Dalam cerita selalu ada tokoh. Tokoh-tokoh yang
hadir senantiasa bergerak secara fisik atau psikis hingga terlukis kehidupan
yang sama dengan kehidupan sehari-hari.
5. Fokus cerita
Dalam cerita pendek, segala bentuk harus berfokus
pada satu persoalan pokok.
6. Sentakan akhir
Cerita harus diakhiri apabila persoalan sudah
dianggap selesai. Kecenderungan cerita-cerita mutkhir adalah sentakan akhir
yang membuat pembaca ternganga dan penasaran. Yang jelas, teks cerita pendek
sudah berakhir sebagaimana dikehendaki pengarangnya.
Ringkasnya, akhir cerita merupakan sentakan yang
membuat pembaca terkesan. Senyum-senyum, menarik napas panjang atau merenung
dalam karena terharu tanpa harus menuliskan kata-kata sedih. Kunci semua itu
ada pada sentakan akhir dalam paragraph penutup cerita itu. Pengertian Cerpen
Fungsi, Ciri Ciri Cerita Pendek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar