menu

Minggu, 26 April 2015

unsur puisi


Pengertian Puisi
 Puisi adalah ungkapan perasaan atau pikiran penyairnya yang dirangkai menjadi suatu bentuk tulisan yang mengandung makna.
Puisi juga bisa diartikan sebagai sebuah imajinasi kata yang didapat dari sebuah  pengalaman atau dari sebuah gagasan, dan di susun menggunakan pilihan kata atau bahasa yang berirama dan mengutamakan kualitas estetikanya.
  Puisi dalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya.
Pembagian Puisi
*      Puisi Lama
        Puisi lama mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
        a. Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya atau anonim
        b. Disampaikan dari mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
     c. Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah bari tiap bait, jumlah suku kata maupun irama.
Aturan-aturan dalam puisi lama:
a. Jumlah kata dalam 1 baris
b. Jumlah baris dalam 1 bait
c. Rima (Persajakan)
d. Banyak suku kata tiap baris
e. Irama





        Jenis-Jenis puisi lama          
        1. Mantra: berisi ucapan-ucapan yang dipercaya memiliki kekuatan gaib.
        2. Pantun: Puisi yang bersajak a-b-a-b, tiap bait terdiri dari 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-  12 suku kata, 2 (1-2) baris awal adalah sampiran, 2 (3-4) baris berikutnya sebagai isi.
*      Puisi Baru
        Puisi baru memiliki ciri-ciri:
        a. Bentuknya rapih dan simetris
        b. Mempunyai persajakan akhir yang teratur.
        c. Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain.
        d. Sebagian besar puisi 4 seuntai.
        e. Tiap-tiap barisnya atas sebuah gastra.
        f. Tiap gatranya terdiri atas 2 kata. Sebagian besar setiap kata menggunakan 4-5 suku kata.

Jenis puisi Baru
A. Isinya
1. Balada: berisi cerita.
2. Himne: berisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
3. Ode: Puisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
4. Epigram: berisi tuntunan/ ajaran hidup.
5. Romansa: berisi luapan perasaan cinta kasih.
6. Elegi: berisi perasaan kesedihan.
7. Satire: berisi sindiran/kritik.


B. Bentuknya
1. Distikon: Tiap baitnya terdiri 2 baris (2 seuntai)
2. Terzina: Tiap baitnya terdiri 3 baris (3 seuntai)
3. Kuatrain: Tiap baitnya terdiri 4 baris (4 seuntai)
4. Kuint: Tiap baitnya terdiri 5 baris (5 seuntai)
5. Sektet: Tiap baitnya terdiri 6 baris (6 seuntai)
6. Septime: Tiap baitnya terdiri 7 baris (7 seuntai)
7. Okatf/Stanza: Tiap baitnya terdiri 8 baris (8 seuntai)
8. Soneta: Puisi yang terdiri dari 14 baris yang terbagi 2
Unsur Intrinsik Puisi
1. Tema Gagasan utama dari puisi.
2. Tipografi Tatanan larik,bait,kalimat,frase,kata,dan bunyi.
3. Amanat Sesuatu yang ingin disampaikan penyair.
4. Nada adalah sikap penyair terhadap pembaaca
5. Rasa
6. Perasaan
7. Ennjabemen Pemotongan kalimat.
8. Kata konkert Kata bermakna denotasi.
9. Diksi Pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan dalam puisi.
10. Akulirik Tokoh laku penyair di dalam puisi.
11. Rima:Pengindah puisi dalam bentuk pengulangan bunyi baik awal,tengah,maupun akhir.
12. Majas adalah bahasa kias yang dipergunaka untuk meningkatkan kesan atau efek bagi pembaca










Tidak ada komentar:

Posting Komentar